Skip to main content

Brightstone V1 Chapter 2

- Cheat -

Mendengar laporan tentang prestasi Hiro dalam belajar teknik meteor fist, Harold tertawa sampai tersedak anggur. Dia begitu bangga seperti hal itu di lakukan olehnya sendiri.

“Baik, baik, Hiro memang bibit keluarga yang baik.” Harold memukul meja lalu menuangkan seluruh anggur dari gelas ke dalam mulutnya yang menganga terbuka.

Glup glup glup.

Suara anggur melewati kerongkongan Harold, namun tiba-tiba dia tertawa kembali.

Hans hanya bisa tersenyum kecut saat ini, cipratan anggur berpadu air liur tiada henti menghujani wajah Hans layaknya hujan di pagi hari.

Jika hal ini di lakukan oleh orang lain, mereka hanya akan menderita ke titik meminta untuk cepat mati. Hans adalah pejuang terkenal, tangan kanan seorang Jenderal besar. Dia dikenal dengan julukan kesatria gila, membunuh tanpa berkedip. Bersama Harry kakaknya, mereka berhasil mempertahankan wilayah Kekaisaran dari serbuan barbar di selatan hanya dengan seribu prajurit.

Di depan Hans, bahkan Kaisar tidak berani untuk bersikap kurang sopan. Namun di hadapan Ayahnya sendiri, kebanggaan serta harga dirinya hanya sebanding dengan kentut!

Wajah Hans sudah memerah, namun di depan Harold dia tetap bergeming. Ini bukan masalah besar pikirnya. Jika Hans bersikap sedikit kurang ajar, siap-siap menderita hukuman keluarga, dan ini adalah salah satu hal yang Hans takuti di dunia.

“Oke, sekarang kau bisa keluar. Jangan lupa mengabarkan perkembangan Hiro untukku.” ucap Harold sembari memainkan gelas kayu di tangannya.
“Ya ayah.” jawab Hans lalu melangkah ke luar gubuk yang tidak jauh di utara mansion keluarga Dragonblood.

Sementara itu, di salah satu ruangan mansion, Hiro duduk di lantai dengan tumpukan buku-buku setinggi dada orang dewasa. Kemampuan Hiro dalam mengingat masih terbawa sampai ke kehidupan keduanya.

“Membaca semua, mengingat semua, tidak ada informasi yang tidak berguna.” kata Hiro dalam hati. Di kehidupan sebelumnya, Hiro menggapai sukses dengan cara seperti ini.

Apa perbedaan antara pelajar dan pengajar? Jawabannya adalah jumlah informasi. Dan Hiro memiliki kemampuan untuk melahap berbagai informasi di sekitarnya sebanyak mungkin.

Hans berdiri di depan pintu sejak lama. Mengintip keponakannya yang sedang keasikan membaca buku, dia hanya bisa bergumam pelan, “Harimau memang tidak melahirkan anak anjing.”

Dimata Hans, Harry bukan saja sangat kuat, namun jenius dalam strategi, dan kesukaannya selain berlatih adalah membaca buku.

Hans melihat kesamaan itu dalam diri Hiro, sangat jarang melihat seorang anak kecil berusia tiga tahun melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, namun di depannya kini ada satu.

Setiap manusia memiliki rahasianya sendiri. Beberapa, terlalu eksklusif untuk muncul dipermukaan, ditakdirkan tersembunyi sampai mati.
Hiro pun demikian.

Di mata keluarganya, Hiro adalah seorang anak kecil yang kebetulan menjadi jenius seperti ayahnya. Namun pada kenyataan tidak seperti yang mereka pikirkan.

Hiro memang terlahir memiliki ingatan yang tajam dan juga memiliki pengetahuan serta kenangan di kehidupan sebelumnya. Namun, yang paling mengerikan dari dirinya adalah dia memiliki sebuah Cheat kurang ajar!

Artificial Intelegence, Code Name: Yui – adalah sebuah kecerdasan buatan milik Hiro.

Yui bertindak sebagai bayangan Hiro di kehidupan sebelumnya, Yui membantu Hiro dalam banyak hal. Mulai dari menganalisis, membuat rencana, sampai pada jadwal harian. Hiro tidak bisa terlepas dari Yui. Saking cintanya Hiro untuk kecerdasan buatan ini, di kehidupan sebelumnya, dia bahkan rela mengimplan chip Yui ke dalam otaknya.

Ada hal-hal yang sering datang dengan tidak terduga. Seperti Yui yang ikut terseret dalam kehidupan kedua Hiro.

Bagaimana Hiro bisa cepat dalam berlatih? Bagaimana Hiro bisa cepat belajar bahasa dunia ini? Semuanya adalah hasil dari usaha Yui sebagai pembantu setia Hiro.

Hiro mungkin terlihat asik membaca buku, namun dalam pikirannya sekarang, dia sedang berkomunikasi dengan Yui.

“Yui, berdasarkan informasi, beberapa manusia terlahir memiliki spirit. Apakah kamu telah mengkonfirmasi bahwa dirimu sekarang bukan lagi AI melainkan spirit?”

“Berdasarkan fakta bahwa saya dapat merasakan energi kehidupan maka saya dapat di golongkan sebagai spirit. Namun spirit memiliki tubuh nyata, sampai saat ini saya belum bisa mengkonversi energi menjadi tubuh. Saya belum dapat dikatakan sebuah spirit.”

Hiro tersenyum lalu menjawab, “Kau akan memiliki tubuh nanti, aku akan berusaha untuk itu. Pada saat ini jumlah informasi tentang spirit yang kita ketahui sangat minim. Juga aturan keluargaku sekarang tidak mengijinkan aku untuk belajar sihir. Aku berjanji, aku akan membantu membangun tubuh nyatamu, namun bukan sekarang, kau harus bersabar sedikit lebih lama.”

“Saya akan menunggu sampai saat itu, master.”
Di dalam hatinya Hiro tahu bahwa Yui sekarang bukan lagi sebuah AI, dia memiliki pemikiran dan keinginan sendiri terlepas dari hasil analisisnya.

Dari informasi yang Hiro kumpulkan, spirit adalah makhluk yang sering di kontrak oleh para penyihir. Mereka sering berburu spirit di kedalaman hutan, di bawah laut, bahkan ke titik ekstrim mencari ke dalam gunung berapi. Namun ada kasus khusus dimana manusia terlahir bersama spirit.

Biasanya orang-orang seperti ini memiliki afinitas yang kuat terhadap sihir seperti Hiro.

Namun sekarang Hiro hanya bisa menyimpan keinginan belajar sihir untuk nanti.

Di keluarga Dragonblood, hanya neneknya yang adalah penyihir. Sisa dari mereka merupakan kesatria. Bahkan ibunya yang seorang putri cantik jelita adalah kesatria wanita yang sangat kuat.

Sebagai keturunan langsung Dragonblood, Hiro tidak ingin mati terlalu muda hanya karena ingin belajar sihir. Kakeknya adalah orang sangat gila! Baginya, penyihir hanya orang lemah yang cuma mampu memanipulasi energi alam.

Mengingat perkataan Kakeknya membuat seluruh bulu di badan Hiro ikut berdiri, “Keluarga Dragonblood hanya membutuhkan lelaki kuat yang dapat meruntuhkan gunung dengan satu tendangan, bukan banci berpakaian jubah megah yang akan lelah ketika berlari setengah putaran.”

Dengan tangan mengelus dagu, Hiro mengangguk tiba-tiba kemudian bergumam, “Memang benar kuda liar hanya bisa dijinakan sang tuan berpengalaman.”

Setidaknya sampai bertemu neneknya, sihir adalah hal tabu bagi Hiro.

Mengikuti tradisi keluarga, Hiro berlatih seperti orang gila. Dia memiliki jadwal ketat walau hanya baru berumur tiga tahun.

Pagi Hiro berlatih teknik beladiri. Kemudian setelah itu menghabiskan waktunya di perpustakaan keluarga. Saat sore dia menghabiskan tiga jam meditasi meningkatkan aliran ki di tubuhnya.

Di dunia ini, energi di sebut ki, Kesatria dan penyihir keduanya menggunakan ki untuk meningkatkan kekuatan, perbedaannya adalah kesatria memanipulasi ki di dalam tubuh mereka menjadi kekuatan, sedangkan penyihir memanipulasi ki yang terdapat di alam.

Berfokus pada dantian di daerah perutnya, Hiro mencoba mengumpulkan ki sebanyak mungkin kemudian mengedarkannya melalui meridian ke seluruh tubuh lalu kembali ke dantian.

Ini adalah proses berulang dan membosankan. Namun Hiro memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.

Kesabaran selalu berbuah keberhasilan. Hiro tahu perkataan ini bahkan di kehidupan sebelumnya. Bahkan dengan bakat luar biasa, seseorang akan gagal jika tidak memiliki kesabaran.

Bangun, meditasi, berlatih, membaca di perpustakaan, meditasi, tidur dan kemudian mengulang proses yang sama setiap harinya.

Sofia melihat apa yang terjadi menjadi khawatir anaknya akan menjadi gila seperti kakeknya. Dengan cemas dia mulai membujuk Hiro,

“Ini adalah hal baik jika kamu serius berlatih, namun tubuh juga memerlukan istirahat, hentikan kegiatanmu besok, ibu akan membawamu berjalan-jalan ke kota.”

“Apa yang akan kita lakukan di sana?” tanya Hiro dengan wajah serius namun tatapannya masih terpaku pada buku.

Sofia tersenyum dan mengelus kepala putra pertamanya lalu menjawab, “Ibu dengar dari Paman, kau telah menguasai meteor fist. Ini adalah hadiah untukmu dari Ibu. Kau dapat memilih apapun yang kau suka.”

“Apapun?” Mata Hiro berbinar serakah, “Oke, aku memutuskan untuk membeli beberapa buku tentang sihir.”

‘Apa dia berencana agar aku mati muda?’ Terkejut Sofia dalam hati. Kemudian melihat Hiro dengan senyum kecut, “Kau harus memperoleh persetujuan kakek untuk itu.”

Raut kecewa terpampang jelas si wajah Hiro, “Oke, tidak apa-apa, aku akan mencari buku lain yang menarik.”

“Apakah kau tidak menginginkan sesuatu yang lain selain buku?” tanya Sofia penasaran dengan anaknya.
“Tidak.”

“Mungkin mainan atau beberapa binatang lucu sebagai teman?”

Hiro mendengus lalu memutar bola matanya seakan mengejek, “Apakah aku terlihat seperti anak kecil?”

Sofia hanya bisa melihat anaknya dengan tatapan takjub. Adakah anak berumur tiga tahun yang bertingkah seperti itu? Mungkin hanya satu! Dan itu ada di hadapan Sofia sekarang. Lebih parahnya, itu adalah anaknya sendiri!

Comments

Popular posts from this blog

Brightstone V1 Chapter 1

- Reinkarnasi - Sebagai yatim piatu, miskin dan tidak memiliki apapun sebagai warisan. Alhasil lintasan kehidupan Hiro berkelok dan penuh batu. Namun, Hiro adalah pemuda yang tegar dan pantang menyerah. Dia seperti ikan yang perlahan menjelma menjadi naga. Dari kedalaman lautan, terbang ke langit biru. Semua berasal dari kemampuan mengingatnya yang luar biasa. Terlahir dengan memiliki memori eidetik. Saat semua orang menghabiskan waktu menghafal sebuah paragraf dalam buku, Hiro telah menghafal seluruh isi buku tersebut. Saat berusia sepuluh, Hiro menghabiskan setiap waktu luangnya di perpustakan. Menjadikan dirinya sesosok jenius yang maha tahu. Lalu, ketika beranjak tiga belas, dia memasuki universitas dan menghabiskan hanya setahun waktu disana. Untuk para dosen serta professor, Hiro adalah seorang jelmaan setan buku. Pengetahuannya yang berlimpah membuat para jenius merasa ingin memasukan kepala ke dalam jamban. Ketika beranjak tujuh belas, Hiro pertama kali memulai bisni

Brightstone V1 Chapter 7

PELATIHAN NERAKA Tiga hari ini mungkin adalah hari yang paling membosankan bagi Hiro. Setelah pulang dari kota Rucci, dia hanya ingin cepat-cepat menghabiskan waktunya membaca buku dan memperkuat diri dengan latihan yang teratur. Namun, semua tidak seperti yang dia bayangkan. Semua berawal dari laporan prajurit keluarga Dragonblood tentang perjalanan Sofia dan Hiro ke kota Rucci. Mendengar cucunya mengalahkan murid inti sekte Pedang Langit, Harold merasa bangga tak terkira. Dia lalu mengadakan perjamuan besar. Pesta tiga hari tiga malam. Dan Hiro sebagai tokoh utama hanya bisa duduk seperti orang bodoh melihat kakek dan pamannya mabuk anggur. "Dua tua bangka ini, apakah lambung mereka tidak berujung?" Hiro menggerutu kesal melihat kakek dan pamannya yang tidak kunjung berhenti minum. Aula besar di mansion yang selalu sunyi, kini disulap menjadi tempat pesta. Hans mengundang beberapa teman dekatnya membuat suasana lebih meriah. Makan, minum, mabuk, tertidur, ter